Entah Apa Ini
Namanya
Banyak hal yang Tuhan anugerahkan kepada
makhlukNya. Kaki untuk merjalan, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar,
hati untuk merasa, dan banyak hal lain yang tidak mampu ku jabarkan satu
persatu.
KuasaNya terlalu indah. Dan aku yang masih
tidak mampu untuk membacanya.
PemberianNya terlalu melimpah, untuk aku yang
tidak tahu malu selalu meminta.
Aku buta. Kuasa Mu saja sering kali tak mampu
untuk ku terjemahkan. Aku hina. Patas apa hamba Mu ini untuk tetap berjalan
diatas muka bumi yang selalu Kau Rahmati.
Aku terlalu tuli. Lima waktu ku masih saja tak
seindah yang mereka lakukan. Aku terlalu hina untuk setiap amanat yang Kau
sematkan kepada ku, aku tak mampu mendengar mereka.
Aku terlalu lumpuh. Tuli ku menguasai. Diam,
tolak semua. Sehina inikah aku yang selalu Kau suapi rijki.
Aku tidak tahu malu. Kau memberikan ku
semuanya. Namun aku hanya berjalan menunggu senja dan tertidur menunggu pagi.
Dengan semua ini, pantaskah aku yang hina ini
meminta kesempatan yang kedua ?
Kau, selalu saja bukan menjadi nomer pertama,
namun aku ingin Kau utamkan. Aku egois dan aku masih membanggakan keegoisan ku.
Sudahlah, sudah ku bilang aku terlalu hina.
Kau bahkan tak selalu dalam hati ku, namun aku
ingin aku yang selalu menjadi prioritas Mu. Ya, aku memang hina yang
benar-benar hina
Komentar
Posting Komentar